Kamis, 27 November 2014

Pengemasan Informasi

Pengemasan informasi
By: Nora Destriani

            Setiap orang pasti membutuhkan suatu informasi, dimana informasi tersebut merupakan suatu sumber yang di dalamnya mengandung makna untuk segala kepentingan yang diperlukan oleh masing-masing orang. Baik informasi itu melalui ucapan ataupun ekspresi dalam penyampaian nya.
Menurut Putu Laxman Pendit “Informasi adalah segala yang kita komunikasikan, seperti yang disampaikan lewat bahasa lisan, lewat suratkabar, video, dan sebagainya.” Ungkapan ini termasuk paling sering dipakai, dan karenanya dengan tepat dikategorikan sebagai the ordinary notion of information oleh Fox (1983, 4). Dalam ungkapan yang demikian, terkandung pengertian bahwa tidak ada informasi kalau tidak ada yang membawanya dari satu orang ke orang lain. Dan di antara para pembawa informasi itu, yang paling sering dibicarakan adalah pembawa yang dapat digolongkan sebagai bahasa manusia.
Oleh karena itu, suatu informasi perlu dilakukan pengemasan sedemikian rupa agar orang yang mendapatkan informasi tersebut dapat mengerti maksud dari apa yang akan di sampaikan. Pada Mata Kuliah ini, saya mengetahui bahwa Pengemasan informasi itu bisa dikatakan sebagai “Kemas Ulang Informasi” seperti apa yang dikatakan bpk. Ahmad Subhan selaku dosen pembimbing kami. Pengemasan Informasi ini mengajarkan saya bagaimana agar suatu informasi yang telah kita ketahui dapat di kemas ulang kembali untuk selanjutnya di bagikan kepada orang yang memerlukan informasi.
            Sebagai contoh dari apa yang telah saya pelajari yaitu mengemas informasi berupa film dan buku bacaan yang kemudian di resensi dalam bentuk tulisan, saya berpikir itu merupakan suatu tantangan yang belum pernah saya lakukan. Memang, dalam mengemas informasi saya juga mengalami kesulitan baik itu dalam penulisan maupun kata-kata.
            Ternyata, ketika saya sudah melakukan nya terasa sangat mengasikkan dan memiliki kepuasan tersendiri. Dari hal ini juga saya dapat mempelajari bagaimana cara mendapatkan suatu informasi yang diperoleh dari “Data dan Pengetahuan” yang kita miliki sebelum nya.
           Dikutip dari PENGALAMAN PDII-LIPI Oleh Dra Jusni Djatin Apt. dan Ir. Sri Hartinah Msi.  Pengemasan informasi adalah kegiatan yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan, menganalisis, mensintesa, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang dikemas kembali memberi kemudahan dalam penyebaran informasi dan temu kembali informasi.”


Jenis-jenis kemasan informasi

Kemasan informasi dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi bagi pemakai. Berdasarkan
jenisnya, kemasan informasi dibedakan menjadi:
1.    Pangkalan data
2.    Berbagai publikasi, seperti: Brosur, Newsletter, Majalah Kesiagaan Informasi, Majalah Abstrak dan Indeks, Bibliografi, Karangan Baru, Presentasi Lisan, disajikan dalam web, Tinjauan Perkembangan Baru, Tinjauan Literatur, Monografi, Prosiding Konferensi, Laporan Teknis, Laporan Bisnis atau Laporan Manajemen, Buku Panduan, Direktori, Katalog, Majalah Primer
3.    Media dengar pandang.

Tahap Mengemas Informasi diterbitkan oleh PDII
Sebelum membuat kemasan informasi, perlu diketahui langkah-langkah dalam proses
pengemasan informasi, yaitu:
1.      Menyeleksi dan menetapkan topik dari kemasan yang akan dibuat dan informasi yang akan dicakup. Menurut Kothler, untuk menentukan topik, perlu dikumpulkan berbagai masukan dan ide-ide yang biasanya berasal dari: konsumen/pemakai produk dan jasa (prosentasi paling banyak), ilmuwan, pesaing, karyawan, saluran pemasaran, manajemen puncak/pengambil kebijakan.
2.      Menentukan strategi dalam mencari informasi
Kegiatan meliputi: menentukan jenis informasi yang dibutuhkan, dan jenis sumber informasi yang dapat membantu menemukan informasi yang dibutuhkan
3.      Menentukan lokasi informasi dan cara mengakses
Kegiatan meliputi: menggunakan katalog perpustakaan, menggunakan indeks majalah, mencari informasi di internet, CD-ROM.
4.      Menggunakan informasi dengan cara mengevaluasi dan mensitir informasi.
5.      Mensintesa yaitu mengemas informasi.
6.   Mengevaluasi produk yang dibuat, dan mengevaluasi proses pembuatannya. Untuk membuat suatu kemasan informasi yang baik, harus didukung oleh informasi penting yang cukup atau memadai.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu pengemasan informasi dapat berguna jika di dukung dengan kemampuan yang tepat dalam mengemas ulang informasi tersebut, karena sebuah informasi dapat di katakan penting dan di butuhkan apabila pesan yang di sampaikan dapat berguna serta bermanfaat bagi orang-orang yang memerlukannya.