Pengemasan informasi
By: Nora
Destriani
Setiap orang pasti
membutuhkan suatu informasi, dimana informasi tersebut merupakan suatu sumber yang
di dalamnya mengandung makna untuk segala kepentingan yang diperlukan oleh
masing-masing orang. Baik informasi itu melalui ucapan ataupun ekspresi dalam
penyampaian nya.
Menurut Putu Laxman Pendit “Informasi
adalah segala yang kita komunikasikan, seperti yang disampaikan lewat bahasa lisan,
lewat suratkabar, video, dan sebagainya.” Ungkapan ini
termasuk paling sering dipakai, dan karenanya dengan tepat dikategorikan sebagai
the ordinary notion of information oleh Fox (1983, 4). Dalam ungkapan yang
demikian, terkandung pengertian bahwa tidak ada informasi kalau tidak ada yang membawanya
dari satu orang ke orang lain. Dan di antara para pembawa informasi itu, yang paling
sering dibicarakan adalah pembawa yang dapat digolongkan sebagai bahasa manusia.
Oleh karena itu, suatu informasi
perlu dilakukan pengemasan sedemikian rupa agar orang yang mendapatkan informasi
tersebut dapat mengerti maksud dari apa yang akan di sampaikan.
Pada Mata Kuliah ini, saya mengetahui bahwa Pengemasan informasi
itu bisa dikatakan sebagai “Kemas Ulang Informasi” seperti apa yang dikatakan
bpk. Ahmad Subhan selaku dosen pembimbing kami. Pengemasan Informasi ini
mengajarkan saya bagaimana agar suatu informasi yang telah kita ketahui dapat
di kemas ulang kembali untuk selanjutnya di bagikan kepada orang yang
memerlukan informasi.
Sebagai contoh
dari apa yang telah saya pelajari yaitu mengemas informasi berupa film dan buku
bacaan yang kemudian di resensi dalam bentuk tulisan, saya berpikir itu
merupakan suatu tantangan yang belum pernah saya lakukan. Memang, dalam
mengemas informasi saya juga mengalami kesulitan baik itu dalam penulisan
maupun kata-kata.
Ternyata, ketika
saya sudah melakukan nya terasa sangat mengasikkan dan memiliki kepuasan
tersendiri. Dari hal ini juga saya dapat mempelajari bagaimana cara mendapatkan
suatu informasi yang diperoleh dari “Data dan Pengetahuan” yang kita miliki
sebelum nya.
Dikutip dari PENGALAMAN PDII-LIPI Oleh Dra Jusni Djatin Apt. dan
Ir. Sri Hartinah Msi. “Pengemasan
informasi adalah kegiatan yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari
sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan,
menganalisis, mensintesa, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Informasi yang dikemas kembali
memberi kemudahan dalam penyebaran informasi dan temu kembali informasi.”
Jenis-jenis kemasan informasi
Kemasan informasi dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi bagi pemakai.
Berdasarkan
jenisnya, kemasan informasi dibedakan menjadi:
1. Pangkalan data
2. Berbagai publikasi, seperti: Brosur, Newsletter, Majalah Kesiagaan
Informasi, Majalah Abstrak dan Indeks, Bibliografi, Karangan Baru, Presentasi
Lisan, disajikan dalam web, Tinjauan Perkembangan Baru, Tinjauan Literatur,
Monografi, Prosiding Konferensi, Laporan Teknis, Laporan Bisnis atau Laporan
Manajemen, Buku Panduan, Direktori, Katalog, Majalah Primer
3. Media dengar pandang.
Tahap Mengemas Informasi diterbitkan oleh PDII
Sebelum membuat kemasan informasi, perlu diketahui langkah-langkah
dalam proses
pengemasan informasi, yaitu:
1.
Menyeleksi
dan menetapkan topik dari kemasan yang akan dibuat dan informasi yang akan
dicakup. Menurut Kothler, untuk menentukan topik, perlu dikumpulkan berbagai masukan
dan ide-ide yang biasanya berasal dari: konsumen/pemakai produk dan jasa (prosentasi
paling banyak), ilmuwan, pesaing, karyawan, saluran pemasaran, manajemen puncak/pengambil
kebijakan.
2.
Menentukan
strategi dalam mencari informasi
Kegiatan meliputi: menentukan jenis informasi yang dibutuhkan, dan
jenis sumber informasi yang dapat membantu menemukan informasi yang dibutuhkan
3.
Menentukan
lokasi informasi dan cara mengakses
Kegiatan meliputi: menggunakan katalog perpustakaan, menggunakan
indeks majalah, mencari informasi di internet, CD-ROM.
4.
Menggunakan
informasi dengan cara mengevaluasi dan mensitir informasi.
5.
Mensintesa
yaitu mengemas informasi.
6. Mengevaluasi
produk yang dibuat, dan mengevaluasi proses pembuatannya. Untuk membuat suatu
kemasan informasi yang baik, harus didukung oleh informasi penting yang cukup
atau memadai.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa suatu pengemasan informasi dapat berguna jika di dukung dengan kemampuan
yang tepat dalam mengemas ulang informasi tersebut, karena sebuah informasi
dapat di katakan penting dan di butuhkan apabila pesan yang di sampaikan dapat
berguna serta bermanfaat bagi orang-orang yang memerlukannya.